Puisi ini aku buat saat galau melanda ,melihat sikap seseorang yang mungkin bisa di kata dungu sejak lahir. Tak punya idealisme dan cenderung haus perhatian ,padahal sudah jelas hancur.
Hanya diam tak perlu berkata
Sudah lama patah arang males bahasnya
Percuma toh sudah hancur semua
Mati hidup sama saja
Toh sudah tak berguna
Tak perlu memaksakan diri
Tak perlu harap simpati
Sadar posisipun sudah bukan solusi
Tak perlu main sandiwara jika nyatanya berlumur noda
Tak perlu berlindung di balik gunung dusta
Tak perlu sembunyi di tengah lautan empati
Semua tak bisa kembali
Terlanjur hancur...
Hidup mati tiada guna...
Percuma
Percuma...
Dan percuma...
Hanya diam tak perlu berkata
Sudah lama patah arang males bahasnya
Percuma toh sudah hancur semua
Mati hidup sama saja
Toh sudah tak berguna
Tak perlu memaksakan diri
Tak perlu harap simpati
Sadar posisipun sudah bukan solusi
Tak perlu main sandiwara jika nyatanya berlumur noda
Tak perlu berlindung di balik gunung dusta
Tak perlu sembunyi di tengah lautan empati
Semua tak bisa kembali
Terlanjur hancur...
Hidup mati tiada guna...
Percuma
Percuma...
Dan percuma...
Advertisement
Advertisement