Puisi Nenek |
Mana anak cucuku
Puisi ini menceritakan suara hati orang tua yang telah lanjut usia
yang diabaikan anak cucunya atas perawatan serta kenyamananya karena
telah tidak adanya harta.inilah selengkapnya.
Sang surya mereda di makan
Cakrawala
Bak usia senja di kala tua
Namun waktu adalah roda dunia
Hari-hari trasa semakin lama
Surya senja di masa tua
Terasa hina dikala meminta
Tanpa harta mahkota tiada
Tak sebanding tatkala raja
di kala muda bergelimang harta
wahai putraku yang perkasa
Kemana kini kau berada
Setiap hari aku menunggu
Kehadiran atas dirimu
katamu engkau sibuk melulu
Wahai putriku aku merindukanmu
Kenapa engkau enggan datang
Aku tak mengharapkan jajanan
Apalagi barang bawaan
Yang kutunggu hanyalah dirimu
Wahai cucuku yang periang
Engkaupun tak ada yang datang
Menjengukku imbalan belas kasihan
karena kini tiada lagi
uang saku yang kauharapkan
Wahai para cicit putranya cucuku
Aku kangen tingkah lucumu
Seakan menambah hidup baru
Dalam hidup yang telah pilu
namun harapan hanyalah harapan
Di hari senja semakin merana
anak cucuku pada kemana
Kini aku slalu menunggu
Kedatanganmu nan ku tunggu
Semoga terbuka pintu hatimu
Wahai para anak cucuku
Sempatkanlah waktumu
Sebelum tertutup kelopak mataku
Advertisement
Advertisement