Puisin ini tujukan untuk lelaki yang pernah di cintai dan di sayangi , di tengah lamunan yang membumbung tinggi dinda mencoba munlis angan sebagai gantinya.
GERIMIS DAN KERINDUAN
melukis wajahmu
antara titis-titis gerimis di jendela
rindu pun jatuh
aku dongak kelangit kelabu
mana pergi rasa ghairah
menunggu hadir arjuna
bukan hari ini
bukan juga semalam
tapi bermusim lamanya
setiaku hilang
raguku datang
adakah aku masih hidup dihatimu
atau matikah aku
dalam kurungan waktu hari-harimu?
ku nanti jawapanmu
hingga gerimis bertandang lagi...
GERIMIS DAN KERINDUAN
melukis wajahmu
antara titis-titis gerimis di jendela
rindu pun jatuh
aku dongak kelangit kelabu
mana pergi rasa ghairah
menunggu hadir arjuna
bukan hari ini
bukan juga semalam
tapi bermusim lamanya
setiaku hilang
raguku datang
adakah aku masih hidup dihatimu
atau matikah aku
dalam kurungan waktu hari-harimu?
ku nanti jawapanmu
hingga gerimis bertandang lagi...
Advertisement
Advertisement