"Heart"
Sebongkah kayu yang begitu kokoh kini mulai rapuh
Terkikis oleh organisme kecil didalamnya.
Begitu lapuk hingga tak mampu berdiri tegak
Layu layaknya bunga yang telah hilang usia..
Mengapa ...?
Mengapa demikian ...?
Karena ia sudah tak mampu menanggung beban didalamnya.
Menahan lara begitu amat pedihnya
Mengeluhpun tak bisa karna ia tak pernah mampu berkata.
Kayu....
Kayu layaknya hati sang insan
Semakin ia tergores benda tajam semakin ia merunduk dan roboh
Sama dengan hati...
Semakin ia tersakiti maka semakin pula ia terluka dan kecewa.
Beribu kayu dan rotan didunia
Takkan selamanya bisa hidup tanpa terguyur oleh air.
Semakin ia tua semakin ia merasa dahaga
Merunduk dan merunduk bila ia merasa lelah.
Hati begitu lembut melebihi sutra..
Hingga amat lembutnya sampai ia bisa menitihkan buih air mata
Amat pedih dan sakit..
Sampai mata tak mampu lagi berbicara
Hormat kami,
Siti Rohmah
Sebongkah kayu yang begitu kokoh kini mulai rapuh
Terkikis oleh organisme kecil didalamnya.
Begitu lapuk hingga tak mampu berdiri tegak
Layu layaknya bunga yang telah hilang usia..
Mengapa ...?
Mengapa demikian ...?
Karena ia sudah tak mampu menanggung beban didalamnya.
Menahan lara begitu amat pedihnya
Mengeluhpun tak bisa karna ia tak pernah mampu berkata.
Kayu....
Kayu layaknya hati sang insan
Semakin ia tergores benda tajam semakin ia merunduk dan roboh
Sama dengan hati...
Semakin ia tersakiti maka semakin pula ia terluka dan kecewa.
Beribu kayu dan rotan didunia
Takkan selamanya bisa hidup tanpa terguyur oleh air.
Semakin ia tua semakin ia merasa dahaga
Merunduk dan merunduk bila ia merasa lelah.
Hati begitu lembut melebihi sutra..
Hingga amat lembutnya sampai ia bisa menitihkan buih air mata
Amat pedih dan sakit..
Sampai mata tak mampu lagi berbicara
Hormat kami,
Siti Rohmah
Advertisement
Advertisement