Puisi Biola Jingga sang Pencinta By Sky Shucaya_Salam jumpa pembaca Puisina,, untuk engkau yang duduk termenung di bawah purnama,, atau diantara kita yang masih terjaga menatap sinarnya. Berikut ini ada satu alun sendu dari dawai biola, berwarna jingga. Dengan nada rindu, cinta, untuk seluruh gemeletup rasa mendebur dilautan do'a. Selamat membaca..
Sungguh bijak sana sang pencinta
Membutirkan kehidupan menjadi setetes embun
mengsejukan rerimbunan jiwa tatkala dahaga.
Meneguk air suci di tempat sungai mengalirkan hujan ke pelukannya.
Biola jingga teralunkan di sore hari,
Aku menemukan larik-larik puisi cinta
Di kejernihan air terjun mimpi-mimpi sang peramu rindu.
Biarkan aku membasuh muka
Menyiram segala perih untukmu
Aku pun ingin bijaksana laksana sang pencinta.
Setidaknya bisa menyulam senyum sendiri.
Kau terlalu indah yang mesti ku peluk.
Ku ceritakan pada dunia
Bahkan pada sajak-sajak yang tersisipkan kecil,
Ketika mengadu pada dewa-dewa.
Menunjukan jalan ketika aku tersesat,
Menyusuri sungai hingga dia merebahkan diri dengan damai.
Dawai-dawai mengalun bersama angin yang menari binal.
Aku telah temui air terjun rindumu
Melihat batu bisu,
Sungai-sungai kebijaksanaan.
Dan kini aku telah ke pantai,
Melihat bintang yang berenang dan bulan bergoyang di tengah lautan.
Hormat kami,
sky shucaya | skyshucaya@gmail.com
Terima kasih dan salam sejahtera untukmu teman..
Advertisement
Advertisement