Mencintai adalah kekuatan dan dicintai juga sebuah kekuatan. Begitulah cinta jika berjalan pada jalurnya namun jika melewati batas kewajaran cinta bisa menyakiti dan tersakiti. Seperti halnya kedua buah puisi di bawah ini karena mengharapkan cinta yang berlebih membuat sakit hati. Meskipun dia bisa bertopeng bahagia namun hatinya sengsara. Dia telah membohongi hati nuraninya demi cinta yang ternoda. Come on dengarkan hati nurani untuk dapatkan cinta suci.
Puisi haus akan cintamu meski sering tersakiti
Kadang aku lena akan tulus hatimu
Membuat ku hingga larut
Kau teramat pintar memperlakukanku
Hingga aku tergantung dan bergantung dengan sifatmu
Apakah aku salah arti?
Sekarang teramat sering kau membuat air mata
Terkesan semua perhatian itu hanya sebatas iba
Sakit sayang,,,sakit,,,
Kau tak pernah merinduku
Sementara aku tak bisa lepas dari bayangmu
Kau pun seolah melarangku memiliki rasa itu
Kenapa sayang? Kenapaa?
Mana dadamu yang dulu? Tempat cucurkan air mataku?
Mana pundakmu sebagi tempat keluh kesahku?
Aku tidak bisa tanpamu
Baca tulisanku ini sayang
Lihat fotoku, bayangkan ada air mata yang jatuh di pipiku!
Cintai aku lagi sayang
Kembalikan masa indah kita yang dulu
Apapun tentang dirimu,,, aku akan terima,,, asal aku bisa memelukmu lagi
Puisi dustaku pada dunia
Pedihku selalu jalari hati
Senyumku selalu hiasi raut
Ku tebar suka tuk
Sembunyikan duka
Ku bilang bahagia
Sebenarnya sengsara
Biarlah mereka melihat
Tak perlu mereka
Merasakan
Sesaknya dada
Menghimpit sukma
Segala yang ada di jiwa
Hanya aku yang rasa
Tuk ke sekian kalinya
Penat kembali matikan
Langkah
Hampa… entah sampai
Kapan rasa ini kan terus
Menyapa
Bekunya rindu selimuti
Kalbu, sesakkan jiwa
Menikam rasa
Bilakah cinta dan
Kedamaian hidup, tetap
Menjadi misteri?
Puisi haus akan cintamu meski sering tersakiti
Kadang aku lena akan tulus hatimu
Membuat ku hingga larut
Kau teramat pintar memperlakukanku
Hingga aku tergantung dan bergantung dengan sifatmu
Apakah aku salah arti?
Sekarang teramat sering kau membuat air mata
Terkesan semua perhatian itu hanya sebatas iba
Sakit sayang,,,sakit,,,
Kau tak pernah merinduku
Sementara aku tak bisa lepas dari bayangmu
Kau pun seolah melarangku memiliki rasa itu
Kenapa sayang? Kenapaa?
Mana dadamu yang dulu? Tempat cucurkan air mataku?
Mana pundakmu sebagi tempat keluh kesahku?
Aku tidak bisa tanpamu
Baca tulisanku ini sayang
Lihat fotoku, bayangkan ada air mata yang jatuh di pipiku!
Cintai aku lagi sayang
Kembalikan masa indah kita yang dulu
Apapun tentang dirimu,,, aku akan terima,,, asal aku bisa memelukmu lagi
Puisi dustaku pada dunia
Pedihku selalu jalari hati
Senyumku selalu hiasi raut
Ku tebar suka tuk
Sembunyikan duka
Ku bilang bahagia
Sebenarnya sengsara
Biarlah mereka melihat
Tak perlu mereka
Merasakan
Sesaknya dada
Menghimpit sukma
Segala yang ada di jiwa
Hanya aku yang rasa
Tuk ke sekian kalinya
Penat kembali matikan
Langkah
Hampa… entah sampai
Kapan rasa ini kan terus
Menyapa
Bekunya rindu selimuti
Kalbu, sesakkan jiwa
Menikam rasa
Bilakah cinta dan
Kedamaian hidup, tetap
Menjadi misteri?
Advertisement
Advertisement