Setiap sesuatu diciptakan berpasang-pasangan. Ada laki-laki juga wanita, siang dan malam begitu juga kesusahan dan kemudahan. Tiada orang yang ingin hidup susah namun perlu dicatat kemudahan akan terasa bagi mereka yang pernah merasakan kesusahan dan penderitaan. Kejadian alam sudah mengajarkan kita lewat pelangi yang muncul setelah hujan serta waktu pagi yang cerah setelah mengalami gelapnya malam. Memahami kejadian ini benarlah pepatah yang mengatakan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Lewat untaian kata aku bercerita tentang indahnya pagi dan cantiknya warna pelangi;
Puisi kala Pagi
Pulasnya telah menepi nyanyian camar di fajar baru
Sesekali nada ombak berkejaran ditelinganya
Secangkir teh hangat sudah ia sita darinya
Kini berada di teras terpapas cakrawala luas
Kakinya lalu mengeja barisan papan
Hingga ke paling tepi dekat laut
Pada batas laut terpangku bulat surya birunya air asin
Kuningnya cahaya raya putihnya langit di atas pasir
Matanya terus menanti buih ombak
Gapai sisi pantai
Puisi Ada Pelangi di Setiap Hujan
Pelangi itu tujuh warna, MEJIKUHIBINIU, Ia cantik jika bersama
Muncul setelah hujan, tapi tidak di setiap hujan
Siapa yang bisa terka kapan datangnya?
Entah
Tujuh warna berbeda, melukiskan dirinya masing-masing
Menciptakan keselarasan, memikat takjub yang melihatnya
Pelangi itu hadiah, saat hujan turun, matahari enggan berdiam dan munculah dia
Hujan pun terhibur karenanya, lalu terhenti
Menyibak gumpalan awan kelabu hingga mata dunia melihatnya
Yang dirasa bukanlah keindahan tujuh warna yang terlukis itu
Tapi ketika tahu bahwa ketujuh pelangi itu ternyata ada
Meski tidak menampakkan dirinya sekalipun di setiap hujan
Puisi kala Pagi
Pulasnya telah menepi nyanyian camar di fajar baru
Sesekali nada ombak berkejaran ditelinganya
Secangkir teh hangat sudah ia sita darinya
Kini berada di teras terpapas cakrawala luas
Kakinya lalu mengeja barisan papan
Hingga ke paling tepi dekat laut
Pada batas laut terpangku bulat surya birunya air asin
Kuningnya cahaya raya putihnya langit di atas pasir
Matanya terus menanti buih ombak
Gapai sisi pantai
Puisi Ada Pelangi di Setiap Hujan
Pelangi itu tujuh warna, MEJIKUHIBINIU, Ia cantik jika bersama
Muncul setelah hujan, tapi tidak di setiap hujan
Siapa yang bisa terka kapan datangnya?
Entah
Tujuh warna berbeda, melukiskan dirinya masing-masing
Menciptakan keselarasan, memikat takjub yang melihatnya
Pelangi itu hadiah, saat hujan turun, matahari enggan berdiam dan munculah dia
Hujan pun terhibur karenanya, lalu terhenti
Menyibak gumpalan awan kelabu hingga mata dunia melihatnya
Yang dirasa bukanlah keindahan tujuh warna yang terlukis itu
Tapi ketika tahu bahwa ketujuh pelangi itu ternyata ada
Meski tidak menampakkan dirinya sekalipun di setiap hujan
Advertisement
Advertisement