Perjalanan panjang tuna wisma
Berteduh di kolong langit
Kolong jembatan
Emperan toko
Ingin melanjutkan hidup
Untuk hidup
Di atas kaki bayang redup
Mati rasa
Sampai mimpipun tak bisa
Tak ada tangis...
Tak ada air mata tersisa
Tak ada tawa
Tak ada tenaga
Hidup berjalan
Entah sampai kapan
Dan entah di mana
Bersama siapa
Untuk apa
Kotbah di mana-mana
Ceramah ceramah menggema
Tuna wisma tetap tuna wisma
Barisan kata tak merubahnya
Diam...
Tak menangis
Tak meminta
Tak berharap...
Diam...
Diam..
Diam...
Demi sejengkal tanah leluhur
Yang tergusur orang makmur...
Berteduh di kolong langit
Kolong jembatan
Emperan toko
Ingin melanjutkan hidup
Untuk hidup
Di atas kaki bayang redup
Mati rasa
Sampai mimpipun tak bisa
Tak ada tangis...
Tak ada air mata tersisa
Tak ada tawa
Tak ada tenaga
Hidup berjalan
Entah sampai kapan
Dan entah di mana
Bersama siapa
Untuk apa
Kotbah di mana-mana
Ceramah ceramah menggema
Tuna wisma tetap tuna wisma
Barisan kata tak merubahnya
Diam...
Tak menangis
Tak meminta
Tak berharap...
Diam...
Diam..
Diam...
Demi sejengkal tanah leluhur
Yang tergusur orang makmur...
Advertisement
Advertisement