Beranda · Abouts · T.O.S · Privacy · Kirim Puisi
BBM

Puisi Jokowi Gubernur DKi


Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan
Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun.Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Walikota Surakarta saat harus menertibkan pemukiman warga.
Masa kuliah dan berwirausaha

Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota, sehingga terjadi pertentangan antara kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong campur tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme kepemimpinan, dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih. 

Penandatanganan kesepahaman ini didukung oleh empat perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton masih menolak penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas Raja dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. 
Keduanya dicegat di pintu utama Keraton di Korikamandoengan.Jokowi akhirnya berperan menyatukan kembali perpecahan ini setelah delapan bulan menemui satu per satu pihak keraton yang terlibat dalam pertentangan. Pada tanggal 4 Juni 2012 akhirnya Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton Surakarta yang didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan Agung Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi. wikipedia.com

PUISI UNTUK JOKOWI

Badanmu kurus tapi hatimu lurus
Badanmu kerempeng tapi dadamu bagai benteng
Tak banyak engkau bicara
Langkahmu mengundang media massa
Tangan dingin yang engkau punyai
Sudah cukup memberi arti
Baju lusuh yang engkau pakai
Sudah cukup menjadi bukti
Sepuluh alasan yang dipertanyakan
Cukup satu kata saja untuk membungkam
Lima tahun yang disediakan
Cukup tiga tahun untuk menyelesaikan
Jokowi
Sosok Jawa yang jadi Betawi
Jawanya tidak hilang Betawinya ditampakkan
Jokowi
Jakarta tersenyum mengundangmu
Indonesia melambai menanti perjuanganmu.
Jokowi
Dari Solo engkau datang
Ke Jakarta membawa perubahan
Tak tampak kesombongan
Kesederhanaan yang engkau tularkan
Selokan yang pernah engkau injak
Rumah dibawah jembatan yang pernah engkau pijak
Rumah sakit yang dulunya pelit
Sarana transportasi yang dulunya morat marit
Kini mulai menata diri dengan kepekaan sosial yang engkau miliki
Jakarta mulai bangun setelah sekian lama tertidur
Rakyat mulai tahu diri setelah sekian lama dipecundangi
Program yang selama ini tidak karu-karuan
Membuka diri untuk segera diselesaikan
Jalanan macet gara-gara sikomo-sikomo lewat
Kini mulai terurai dengan langkah-langkah yang dibuat
Jakarta kota materialistis
Ubahlah menjadi kota ekonomis
Jakarta kota megapolitan
Ubahlah menjadi kota kebanggaan
Jakarta ibukota banjir
Ubahlah menjadi ibukota berfikir
Jakarta kota kemenangan
Ubahlah menjadi kota kepiawaian
Jokowi
Banyak tugas yang menjadi beban
Tak bisa tidur adalah pekerjaan harian
Tak apalah engkau berkorban jiwa raga
Siang malam pagi dan petang
Asal tangan dinginmu dapat menyentuh sudut-sudut kota jakarta agar tidak jalang
Jakarta butuh kecerdikan
Jakarta butuh pemikiran tajam
Jakarta butuh totalitas
Jakarta butuh pemimpin kuat
Yang sanggup mengemban sucinya amanat
Dari Solo ke Jakarta
Menuju Indonesia yang mendunia
Jokowi
Berhati-hatilah, waspadalah
Tengadahkan tangan meminta kepada Tuhan
Surga dibawah telapak kaki ibu
Indonesia butuh sosok sepertimu.
Amin.
Advertisement
Advertisement