Puisi Tahun Baru Hijriyah 1 Sura


Puisi Tahun Baru Hijriyah 1 Sura

Puisi Tahun Baru Hijriyah 1 Sura. 1 Muharram atau 1 Assyura adalah permulaan kalender Hijriyah, yaitu suatu kalender yang berdasar pada perputaran bulan mengelilingi bumi. Jika kalender masehi menunggu jam 00.01 sebagai tanggal barunya maka kalender hijriyah cukup setelah matahari tenggelam di ufuk barat sudah dihitung awal tahun baru. Di Indonesia perayaan tahun baru hijriyah tak semeriah perayaan tahun baru masehi, tak ada kembang api juga tak ada keramaian manusia menyambutnya. Namun jika menilik isi atau makna tahun baru hijriyah masyarakat Indonesia mempunyai budaya tersendiri untuk merayakannya. Sebagai penggiat dunia maya aku persembahkan puisi sederhana menyambut Tahun Baru Hijriyah, berikut puisiku;

Puisi Tahun Baru Hijriyah 1 Sura
Matahari sore itu
Berjalan tengelam tanpa ragu
Menembus tanah menghapus langit biru
Menuju batas akhir aliran sang waktu

Siang telah usai
Gelapnya malam telah mengintai
Membuat degup jantung semakin menderai
Mengingat waktu siang yang terabai

Wahai kawan pecinta ilmu
Tahukah engkau saat sore itu
Walaupun matahari membuat langit jadi kelabu
Bulan sabit tak berhenti memberi harapan baru

Malam 1 Muharram tahun baru hijriyah
Bulan awal hijrah yang menjadi sejarah
Umat muslim Makah menuju Madinah
Meninggalkan harta demi ajaran Ilahiyah

Malam 1 sura orang jawa menyebutnya
Tak ada kembang api untuk menyambutnya
Mereka berkumpul namun tak ramai
Berbicarai santai merasakan hidup damai

Selamat tahun baru hijriyah 1436H untuk sahabat puisina. Bolehlah kita menyalakan kembang api di langit malam tapi jangan lupa sang bintang adalah keindahan asli gelapnya malam. Bolehlah kita merayakan tahun baru seperti budaya asing tapi jangan sampai kita merasa asing terhadap budaya sendiri asli made in dalam negeri. Sugeng warsa Enggal 1 Sura 1498.

Advertisement