puisi Kamis : PerPisahan Kita

aku cuma tergelak,
pada selaras senyum yang ku tawarkan padamu dulu.
kini memuntah darah.

aku..
aku..
yang dulu selalu kau sapa..
kau ucapkan kata rindu dalam gendang telinga..
dalam tercekatnya air mata..
kini?

entah kenapa kenangan pahit selalu jadi sajak yang amat sangat kongkrit.
meletup-telupkan benteng luas disekitaran hatiku.

aku berterima kasih kepada kau.
rasa sakit ku ubah jadi syair berkilau.

ini perpisahan,
perpisahan selamanya kita.
selama...lama...lama..lama..nya.

refers to : dengung jangkrik

Advertisement