AGUS GANTENGSTERS

PUISI RENUNGAN : Ruas Diantara Jemari.

PUISI RENUNGAN : Ruas Diantara Jemari. _ Malam berkah Puisina menari pada dinginnya, menenggak ciu teranggul bara, menderu candu tanpa udara, khusyuk pada larutnya. Puisi renungan yang cukup menarik untuk dibaca saat dalam kesuntukan demi gairah bubrah tanpa arah, sampai puisi tak hanya memberi makna namun rasa.

PUISI RENUNGAN : Ruas Diantara Jemari.

tergolek,
gadis berambut pendek di ranjangnya.
menerawang langit-langit kamar.
gundah memainkan jemari.

andai benar rasa ini semudah aku menyelesaikan logaritma.
teori dan rumus sudah tercetak dalam buku berbab bab tebalnya.
tapi.. manusia sepintar apapun akan tetap mengalah.
einstein pun berkata demikian bukan?
pembelaan terhadap diripun terjadi.

tak dipungkiri.
soal rasa tak bisa gunakan rumus e=mc2 itu.
atau √a x √b + {a-c} × 1/2π  tak begitu sama sekali tidak..
lebih rumit lagi..

bagai ruas diantara jemari.
pemahaman tentang rasa itu.
kau bisa dendam.
kau bisa benci.
tapi sayang akan tetap terpelihara.
bagai ruas jemari yang menjaga air menetes ketika kau satukan telapak tanganmu.
bagai ruas jemari yang menjaga genggammu tetap kuat ketika kau mengangkat beban berat.
bagai ruas jemari yang berfungsi bagai ceruk ketika kau mau memasukkan makanan kemulutmu.

By : Silvia Kresna

Advertisement