Panasnya Siang Tadi Setelah Pagi


 Kawan ku semua betapa panasnya hari yang cerah ini, bukan panas saja yang ada sumuk juga menemani. Aku terbayang betapa keringat ini bila dibayar dengan uang hanya berapa duit? kita bisa melihat meraka yang bekerja diterik yang panas, bercucuran dengan keringat dari ujung bulu sampai ujung kuku. Ini aku  persembahkan sedikit puisi agar sedikit sedap tuk kata-kata yang tak ternilai tapi mempunyai makna dan harga.

Panasnya Siang Tadi
Awal berasa dingin dan sejuk
Merasakan panasnya terik disiang bolong
Setengguk air yang mempesona membiarkan lidah mengeluarkan air
Agar tak terasa asin
Tetes demi tetes didahi, mata, hidung hingga berasa dimulut
Hanya berasa mengisap tak bisa dikecap
 Sampai akhirnya menemukan tetesan  terakhir
Oh maaf
Aku tak bisa melengkapi kehidupan mu
Ah yang penting iklas ku jalani lama-lama rasa iklas itu berubah
Serasa matahari didepan mata diatas kepala

By: Wahyudi Putune Wonoderyo
Advertisement